Anak-anak itu seperti kertas putih. Orang tua mengisinya. Bagaimana tulisan dan foto dicetak, jadilah anak-anak. Tidak hanya sekolah dan guru, lebih dari mengajar, tulisan anak harus mengandung buah edukatif. Bersyukurlah dan sumbangkan satu untuk tujuan yang baik.
Bulan puasa merupakan waktu yang tepat untuk mengisi pikiran anak dengan hal-hal positif yang nantinya dapat membentuk kepribadiannya. Untuk menjadi anak yang sukses nantinya, tidak cukup dengan mengisi kepalanya. Lebih penting untuk diperkaya secara rohani. Semakin kaya spiritual, semakin iman selalu meningkat.
Orang – orang yang bersyukur
Mampu menjadi mudah dan bersyukur adalah modal untuk memanen kebahagiaan. Bahwa bangsa yang paling bahagia di dunia bukanlah karena ia yang terkaya, juga bukan yang terkuat, tetapi karena ia adalah bangsa yang cepat bersyukur.
Mengajari Anak Jika Uang Bukan Segalanya
Maka anak harus diajari bahwa bukan hanya harta, jabatan dan uang yang menjamin hidup bahagia, tetapi anak juga harus memiliki kemampuan untuk mensyukuri apa yang kita terima dan miliki. Terkadang bersyukur itu yang paling sulit bukan ? Kita harus membekali anak-anak kita dengan nilai-nilai ini untuk melindungi mereka dari dunia di sekitar mereka, yang menjadi semakin materialistis dan sering kali mengukur segalanya dengan uang.
Namun dengan uang, tidak ada batas atas yang harus dipenuhi. Kepuasan itu sendiri tidak memiliki batas atas. Pendidikan anak-anak sebagai manusia tidak seharusnya membawa mereka ke arah itu. Bahwa individu tidak dinilai dari apa yang kalian miliki, tetapi dari kepribadian kalian dan cara memperlakukan orang lain. Termasuk mampu mengerti apa yang menjadi makna hidup. Hanya ketika seorang anak di didik dan dibesarkan dengan cinta dan perhatian dan diajar ke arah kehidupan yang benar dan jalan yang lurus, dia akan menjadi manusia yang sempurna. Seseorang yang merasa sejahtera, meski hidupnya tidak berlebihan.
Pikirkan untuk orang lain
Pada saat yang sama, betapa pentingnya menanamkan nilai dalam hidup untuk selalu memperhatikan orang lain. Momen Ramadhan tentunya bisa menjadi waktu yang tepat untuk mengajak anak berbagi, kemudian mensyukuri apa yang sudah dimiliki.