Dalam berkawan, dengan siapa saja. Kadang kala ada rasanya di beberapa orang kalian berani untuk meyakinkan diri kalian segenap. Karena merasa nyaman dan percaya. Namun ada kadang rasanya di beberapa orang kalian merasa berjaga- piket. Tidak ketahui karena feeling atau insting, namun rasanya orang itu berbahaya, atau ada ambisi kejam. Walhasil kalian dengan metode natural akan berawas- cermat dengan mencegah jarak. Dan itu tidak kasus. Ikuti instingmu. Selama itu lagi masuk ilham.
Lebih Baik Jadi Seseorang Yang Khawatir Berlebih Dari Jadi Orang Acuh
Disaat kalian bersahabat dengan orang, atau berkawan dengan sedompol orang, pasti akan ada vibes yang kalian rasanya berbeda. Misalnya di orang A atau kalangan A, kalian rasanya nyaman, di kalangan B, kalian rasanya ada beberapa orang yang okey, ada beberapa orang yang vibes nya tidak enak. Meski orang itu tidak kerap berbahas atau tidak kerap berkaitan. Dengan metode desakan batin, pasti ada perasaan- perasaan itu. Terlebih apabila masuk pada sedompol yang orang- orangnya tidak baik. Ada perasaan berawas- cermat yang kemudian mencuat di isi kepala kalian.
Baik berawas- cermat dalam kelakuan dan obrolan. Semua itu tetap akan dilindungi oleh kalian. Karena apabila ada sesuatu yang tidak baik, atau kejam, pasti perasaan kita pula ikut jadi tidak enak. Terlebih apabila itu di keluarga, kita sering menjajaki, insting atau perasaan seorang ibu amat tajam. Walhasil disaat beliau merasa atau ada feeling tidak enak pada buah hatinya, beliau akan cepat berjamu buah hatinya. Dan memanglah benar, tampaknya ada- terdapat saja yang terangkai. Walhasil disaat kita memiliki insting tidak enak, janganlah coba- coba mengabaykannya.
Coba untuk berawas- cermat tiba- tiba kalian memiliki insting yang tidak enak. Dapat jadi ada beberapa orang merasa kalian lebay atau keterlaluan. Namun kalian tidak memerlukan mengambil hati akan itu. Lebih baik lebay atau keterlaluan karena khawatir, dari jadi orang yang peduli tidak peduli. Atau jadi orang yang masa bahlul. Lebih baik berawas- cermat dari dikala ini, dari harus menyesalinya di akhir. Karena apabila sesuatu yang sudah terangkai, tidak dapat di ubah atau di putar balik situasi.