Jumlah kasus pelecehan seksual di Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya. Salah satu penyebabnya adalah meningkatnya kesadaran untuk melaporkan insiden dugaan pelecehan. Hal ini tentu saja menjadi tren yang positif. Namun di satu sisi, hal itu juga menggambarkan bahwa pelecehan masih terjadi.
Definisi Pelecehan Seksual
Tidak hanya di Indonesia, pelecehan seksual masih menjadi masalah kronis yang mengakar di seluruh dunia. Kondisi ini menyebabkan lahirnya gerakan #MeToo di media sosial. Tagar mewakili suara orang-orang yang pernah mengalami kekerasan atau pelecehan seksual dalam hidup mereka.
Langkah ini membuka mata banyak orang bahwa perlakuan yang mereka terima selama ini, termasuk pelecehan seksual, bukan hanya lelucon atau klaim biasa yang sering dijadikan alasan bagi pelaku. Ini bisa menjadi insentif bagi banyak orang untuk meningkatkan kesadaran bahwa pelecehan seksual tidak boleh ditoleransi.
Lantas, apa sebenarnya definisi dari pelecehan seksual itu sendiri? Pelecehan seksual adalah setiap perlakuan tidak menyenangkan yang dilakukan orang lain kepada Anda yang mengarah pada hal-hal yang bersifat seksual. Jika Anda merasa tersinggung, malu, takut atau terintimidasi oleh perlakuan tersebut, ini dianggap pelecehan seksual.
Dampak pelecehan seksual terhadap kesehatan keluarga
Ungkapan seperti “hanya bercanda, jangan marah,” atau “Jika Anda tidak ingin digoda, jangan memakai pakaian terbuka!” masih terjadi ketika penyintas pelecehan seksual melaporkan perlakuan yang mereka terima. Hal ini tentu sangat mengkhawatirkan. Karena komentar-komentar tersebut menganggap enteng kejadian tersebut dan membuat narasi seolah-olah kejadian itu bukan salah pelakunya, melainkan korbannya.
Pelecehan yang dianggap lelucon ternyata bisa berdampak signifikan bagi penyintas, baik dari segi kesehatan fisik maupun mental. Berikut ini adalah masalah kesehatan yang dapat muncul akibat pelecehan seksual.
Depresi
Orang yang pernah mengalami pelecehan seksual mungkin mengalami depresi berkepanjangan. Oleh karena itu, dampak ini mungkin tidak langsung terlihat. Penyintas pelecehan seksual yang berusia remaja atau awal 20-an ketika insiden itu terjadi mungkin tidak menunjukkan gejala depresi sampai mereka berusia awal 30-an.
Kebanyakan orang yang telah mengalami beberapa bentuk pelecehan seksual kemudian merasa bersalah karenanya. Jika perasaan ini terus berlanjut, mereka dapat menyebabkan depresi.
Tekanan Darah Tinggi
Mengalami pelecehan seksual juga akan menaikkan tekanan darah. Ini menempatkan orang yang selamat pada risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung dan kondisi lain yang terkait dengan hipertensi.
Gangguan Stres Pasca Trauma (PTSD)
Orang-orang yang telah mengalami pelecehan juga mungkin sangat trauma dengan kejadian tersebut. PTSD pasti akan mengganggu kualitas hidup. Ia akan berusaha menghindari segala sesuatu yang berkaitan dengan atau mengingat kembali pelaku atau kejadian tersebut.